Mataram. Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) NTB kembali melakukan rapat pengaduan masyarakat. Rapat kali ini membahas tentang pengaduan masyarakat terkait dengan permasalahan bukaan median jalan di ruas jalan Panjitilar Negara kota Mataram. Rapat dilaksanakan selama 2 kali yaitu rapat pertama tanggal 21 Desember dan rapat kedua pada hari ini (22 Desember2017) di ruang rapat Rowot Dinas Perhubungan Provinsi NTB.
Rapat dibuka oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB Drs. Lalu Bayu Windya, M.Si, dengan menjelaskan agenda rapat, yaitu evaluasi bukaan median di Jalan Panjitilar Negara dan pengenalan forum LLAJ NTB kepada peserta rapatyang hadir. Selanjutnya Ketua Pokja FLLAJ Provinsi NTB I Wayan Suteja, ST. MT. memaparkan hasil survey lapangan dimana ditemukan dalam 1.8 Km panjang jalan di Jalan Panjitilar Negara terdapat 16 bukaan median yang tentunya sangan membahayakan pengguna jalan. Menanggapi hal tersebut Kepala Bidang Binamarga Dinas PUPR Provinsi NTB H. Sahdan ST. MT, menjelaskan bahwa permasalahan median jalan bukan hanya ada di Jalan Panjitilar Negara saja, namun terdapat di beberapa ruas jalan lain juga seperti ruas Jalan Bypass BIL. Dinas PUPR Provinsi NTB sudah melakukan penutupan , namun kembali dibuka oleh masyarakat. Hal ini perlu dilakukan penertiban kembali agar sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Sebagai informasi tambahan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB menyatakan jumlah kecelakaan di Provinsi NTB ada 574 kecelakaan yang didominasi oleh usia produktif. Sedangkan Kasubdit Dikyasa Polda NTB Made Mudana menyatakan sejak 1 Januari 2017 hingga awal Desember 2017 sudah terjadi 1000 lebih kecelakaan dimana terdapat 421 korban meninggal dan 247 korban luka berat akibat kecelakaan di Provinsi NTB. Untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan Polda juga melakukan koordinasi dengan Babinkamtibmas untuk membantu penertiban kendaraan di daerah perumahan.
Sebagai perwakilan Masyarakat Ketua RT 01 Kelurahan Kekalik Jaya menyampaikan rasa terima kasihnya atas respon cepat FLLAJ Provinsi NTB dan pihak terkait untuk memfasilitasi keluhan mereka dalam rapat pengaduan ini. Kondisi bukaan median yang ada sekarang sudah ada sejak 5 tahun. Masyarakat ingin tetap membuka median di Jalan Panjitilar Negara adalah dengan alasan efisiensi. selain itu perwakilan warga Lingkungan Cilinaya menyampaikan bahwa bukaan median yang ada sekarang justru untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan, warga mengucapkan terima kasih karena telah diundang untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Menanggapi pernyataan warga tersebut ketua Pokja FLLAJ Provinsi NTB menyampaikan bahwa jika bukaan median yang ada saat ini ditutup dibeberapa lokasi yang tidak sesuai dengan persyaratan yang ada, secara teori sebenarnya akan lebih aman, karena memberikan kesempatan bagi pengguna jalan untuk beralih jalur secara aman. Jika hal tersebut berbeda dengan dilapangan maka perlu didiskusikan lebih lanjut.
Sebagai respon awal dari masyarakat setelah dijelaskan, Kepala Lingkungan Cilinaya menyampaikan bahwa perlunya penutupan 5 median di Jalan Panjitilar Negara karena dianggap kurang dibutuhkan, yaitu di Jalan Swakarya, depan Korem Gereja dan median di Jalan Panji Masyarakat. Menanggapi respon masyarakat tersebut Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Provinsi NTBmenyatakan bahwa, berdasarkan informasi dari warga cilinaya (H. Hasan) sebetulnya jika bukaan diberikan dan diatur sesuai dengan undang-undang akan lebih aman. Sejarah bukaan median di Jalan Panjitilar Negara berawal dari Mantan Wakil Gubernur, Badrul Munir yang di kediamannya memiliki 2 pintu keluar dan pintu masuk. Namun demikian Dinas PUPR akan melakukan penertiban kembali. Permasalahan lain yang juga timbul di Jalan Panjitilar Negara sering terjadi adalah banjir yang disebabkan sungai yang semakin menyempit, selain itu daerah resapan juga berkurang karena adanya betonisasi. dan terkait dengan bukaan Median, jarak antar bukaan sudah diatur dalam pedoman yaitu antara 250 – 400 meter.
Sketsa awal posisi bukaan Median Jalan Panjitilar Negara
Setelah memperhatikan jalannya diskusi yang cukup alot, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB mengusulkan beberapa hal yaitu:
Berdasarkan usulan tersebut, semua peserta menyatakan sepakat untuk melakukan survey lokasi, namun sebelum diskusi ditutupbeberapa peserta masih mengajukan beberapa pendapat diantaranya adalah
Rapat ditutup oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB dan mengajak seluruh peserta rapat untuk melakukan survey lapangan.
Setelah para peserta melakukan survey lokasi dan kembali melakukan rapat untuk memutuskan bukaan median yang ada di jalan Panjitilar Negara tersebut maka diputuskan sebagai berikut:
2. Median pada sta. 1+700 dibuka (depan Toko Alkes).
3. Median pada sta. 1+84.5 (sta. Akhir) diperlebar menjadi 8 meter.
4. Pada sta 1+200 dan sta. 1+225 masing-masing dipasang marka stop line dan rambu stop.
Kesimpulan dari hasil survey lokasi adalah dari 16 bukaan median yang ada disepakati menjadi 4 bukaan dan kesepatan tersebut akan tertuang dalam berita acara dengan dilampirkan gambar desain dari kontraktor, agar semua pihak dapat memahami dengan baik kesepakatan yang sudah ditetapkan bersama.
Dokumentasi