Mataram. Binamarga DPUPR NTB kembali melakukan rapat koordinasi rutin untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di lapangan. Rapat koordinasi kali ini di adakan di ruang Rapat Projaliwa Binamarga pada hari Kamis, Tanggal 14 September 2017. Rapat di buka oleh Kepala Bidang Binamarga H. Sahdan M.T.
Rapat Koordinasi di hadiri oleh, PUIC, TIM TP3J, PPK, Kepala Seksi Bintek, FLLAJ NTB, FLLAJ Kabupaten Lombok Barat dan lain-lain. Pada rapat pembukaan Kabid Binamarga menyampaikan tentang hal-hal yang terkait dengan Reambus yang akan dilakukan pada bulan November yang diantaranya adalah Sebagai berikut:
PROVINSI NTB TAHAP 8-NOVEMBER 2017 PENGGANTIAN HIBAH KONSTRUKSI |
PROVINSI NTB TAHAP 8-NOVEMBER 2017 GOVERNANCE 50% INSENTIF |
PROVINSI NTB TAHAP 8-NOVEMBER 2017 GOVERNANCE 50% INSENTIF |
|
|
|
Berdasarkan setiap item yang telah di tetapkan, Kabid Binamarga berharap semua elemen terkait dapat memperhatikan semua yang telah ditetapkan.
Pada kesempatan ini dari pihak PRIM yang di wakili oleh Pak Ken mengucapkan terimakasih atas kegiatan yang berlangsung, selain itu Ken juga memperkenalkan TIM PUIC yang baru. Pak Ken kembali mengingatkan bahwa kehadiran PIUC adalah untuk membantu Binamarga, jika terdapat kesulitan, pak Ken mempersilahkan untuk melakukan diskusi dengan tim PIUC.
Laporan dari PPK H.Irpan memberikan infomasi terkait dengan Paket P22 hingga saat ini sudah dilakuka pengaspalan, asesoris seperti rabat beton akan di mulai setelah pengaspalan selesai. Untuk Rutin dari Wilamaci-Karumbu sudah berjalan dengan baik. Secara umum semua pekerjaan masih berjalan baik sesuai dengan rencana. Untuk paket P 21 untuk ruas Sape-Karumbu juga dengan berjalan baik. Peralatan yang digunakan saat ini juga lebih baik dari sebelumnya. Progress hingga saat ini (14 September 2017) sudah +3, dari 43 reaslisasi sudah 47.
Pak Hadi menyampaikan secara umum semua paket sudah melakukan pengaspalan. Di mulai dari paket 19 sudah + 43, aktifitas dilapangan sudah pada layer 2, BMW sudah berjalan normal. Paket 20 pada minggu kmaren minus 28 namun laporan terbaru hingga pada saat rapat dilakukan belum masuk, tetapi optimis ini akan terselesaikan karena sudah masuk proses pengaspalan. BMW juga sudah berjalan normal. Paket 21 sudah plus. Pengaspalan sudah di mulai dari sta 22. Kendalanya adalah ada katingan tebing sepanjang 500 meter, inilah yang menjadi perhatian sekarang ini. Untuk paket 22 sudah tidak ada masalah, yang dikerjakan saat ini adalah BMW. Paket 23 minus 1,8, minus diakibatkan karena ketergantungan aspal dari P-19. Untuk Lombok Barat saat ini sedang proses pengaspalan. Mudah-mudahan oktober sudah mencapai target.