Mataram. Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) NTB menghadiri Konsultasi Publik Paket Peningkatan Jalan Kuta-Keruak I dan II yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pada tanggal 3 Mei 2018 yang diadakan di kantor desa Mertak Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah.
Kegiatan Konsultasi Publik di hadiri Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB dalam hal ini Bidang Binamarga PUPR NTB yang diwakili oleh PPK Pulau Lombok, PRIM yang diwakili oleh PIUC, FLLAJ NTB, Kontraktor, Konsultan, Kepala Desa Mertak dan masyarakay desa Mertak.
Dalam pemaparan yang disampaikan oleh PPK, kegiatan konsultasi publik dilakukan agar masyarakat mendapatkan informasi yang jelas dan transparan mengenai pekerjaan yang akan dilakukan di lokasi tersebut. Secara umum PPK menjelaskan lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan dan berharap masyarakat bekerjasama baik memberikan informasi maupun keamanan dilapangan saat pekerjaan proyek berlangsung.
Pemaparan oleh PIUC PRIM secara umum memberikan informasi kepada warga masyarakat mengenai Kondisi jalan yang mengadopsi model PRIM, sehingga masyarakat dapat memahami mengenai kualitas, skema kerja PRIM dan lain-lain. PIUC PRIM juga menekankan perlunya perhatian seluruh pihak yang terlibat dalam pengerjaan proyek jalan PRIM agar tidak melibatkan pekerja di bawah umur, karena dapat bersifat fatal terhadap pekerjaan yang sedang berlangsung. PRIM menerapkan Zero Tolerance terhadap pekerja di bawah umur. selain itu juga PRIM berharap kepada Kontraktor dan Konsultan dapat memanfaatkan masyarakat sekitar yang memiliki kemampuan baik laki-laki maupun perempuan pada pekerjaan-pekerjaan yang mereka mampu laksanakan.
Pemaparan secara teknis disampaikan oleh konsultan dengan menyampaikan informasi bahwa semua ruas jalan mulai dari Kuta-keruak akan di perlebar menjadi 8 meter dengan 6 meter badan jalan dan 1 meter disisi kiri dan kanan jalan di rabat beton, namun karena kondisi lapangan yang sangat bervariasi yang disebabkan perbukitan,maka di beberapa tempat akan di lakukan Down grid. Sebagai informasi bahwa untuk paket I pekerjaan akan dilakukan sepanjang 6.5 km dan di Paket II sepanjang 4 km namun untuk paket II terdapat 2 jembatan yg akan di bangun. Di beberapa lokasi seperti di awang Down grid-nya 12 meter dan dipaket II saat ini ada pemasangan batu mortar yang sudah mulai di laksanakan, sedangkan untuk paket I sudah mulai di laksanakan wedening sudah 1 bulan, setelah itu baru dilanjutkan ke pekerjaan berikutnya.
Jika selama pekerjaan berlangsung ada masayarakat yang membutuhkan timbunan tanah hasil down grid untuk keperluan yang lain dapat di minta ke pelaksana atau mandor lapangan. Berkaitan dengan pelebaran jalan, ada beberapa kendala, sehingga kontraktor berharap, yang terkena pelebaran, untuk membantu pembebasan lahan tersebut, sehingga tidak menghambat pekerjaan yang sedang berjalan.
Perwakilan FLLAJ NTB memberikan pemaparan terkait FLLAJ NTB. Beberapa informasi yang disampaikan adalah apa itu FLLAJ NTB, bagaimana FLLAJ NTB bekerja, permasalahan apa saja yang dapat dilaporkan oleh masyarakat, bagaimana cara melaporkan pengaduan tersebut dan bagaimana FLLAJ NTB membantu masyarakat dalam menyelesaikan pengaduan yang disampaikan. Selain itu juga FLLAJ NTB sharing informasi terkait pengaduan apa saja yang pernah ditangani dan berapa jumlah pengaduan yang sudah selesai. FLLAJ NTB berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam memberikan informasi terkait permasalahan jalan raya.
Berdasarkan pemaparan dari berbgai narasumber tersebut beberapa diskusi antara masyarakat dan narasumber sebagai berikut:
Kepala dusun Awang Balak menyampaikan informasi bahwa kondisi awang Balak sudah banyak tertimbun tertimbun, sehingga membutuhkan saluran drainase, saluran drainase yang diharapkan berada di lokasi simpang tiga kemudian diteruskan ke utara, jangan menembus ke laut, karena dapat mengganggu lingkungan sekitar dermada,
Kemudian kondisi saluran yang ada saat ini dilokasi mohon di tutup atau diperbaiki, karena dapat membuat air menggenang dan sangat mengganggu masyarakat.
Yang kedua sebagai informasi bahwa, karena tidak ada komunikasi ke lokasi tempat pekerjaan berlangsung, masyarakat sekitar meminta untuk menghentikan pekerjaan. Dengan adanya komunikasi seperti ini, masyarakat medapatkan informasi, baik mengenai akan adanya ganti rugi atau tidak.
Dari kepala desa Mertak menyampaikan sebagai informasi bahwa, dari titik 0 sampai titik paling timur, selalu banjir, sehingga diperlukan peningkatan, mungkin membutuhkan Box Culvert. Sehingga distribusi air menjadi lebih lancar dan layak sampai beberapa tahun yang akan datang.
Selain itu setiap tahun di Awang selalu terjadi banjir, begitu juga terjadi di jurang Pakek, yang sangat membahayakan, sehingga mohon diperbaiki lekukan sehingga tidak membahayakan pengguna jalan misalnya dengan mendesain jalan lebih landai.
Di titik barat, juga sering terjadi banjir, karena pemukiman semakin padat, sehingga diperlukan peningkatan badan jalan. Dari varia beton sampai jembatan Jurang Kambing, tidak ada drainase, sehingga mohon di buatkan drainase.
Sementara itu kondisi Jurang Merangsang cenderung sangat membahayakan pengguna jalan hal ini desababkan karena lekukan yang tidak sesuai, jika kecepatan agak sedikit tinggi, makan pengguna jalan terkesan agak terbang, dan membahayakan pengguna jalan itu sendiri. Mohon didesain sedemikian rupa, agar tidak seperti itu lagi dan harapan masyarakat adalah, pada saat pembuatan drainase, mohon di tuntaskan sampai selesai agar tidak ada masalah di masyarakat.
Amak Rian sebagai perwakilan masyarakat menyampaikan bahwa terkait dengan beberapa lokasi yg ada Down grid, harapan kami juga adalah Jembatan Kambing juga dilakukan Down grid karena lokasi tersebut sering terjadi kecelakaan.
Menanggapi berbagai informasi masyarakat tersebut, berikut adalah tanggapan dari narasumber:
PPK Pulau Lombok Suherman menyampaikan terkait saluran drainase yang dimaksud oleh masyarakat tersebut, mohon masyarakat berkoordinasi dengan kontraktor atau pelaksana dilapangan untuk memberikan informasi secara langsung ketika pekerjaan dilaksanakan agar petugas dilapangan mengetahui kemana air akan di salurkan.
Terkait dengan kompensasi, Dinas PUPR Provinsi NTB tidak memiliki anggaran untuk pembebasan, hanya memiliki anggaran pemeliharan jalan. Terkait dengan masukan dari pak kepala Desa Mertak, kontraktor diminta untuk melakukan koordinasi dengan masyarakat, untuk mengakomodasi semua masukan masyarakat tersebut. Terkait dengan kondisi Jurang Kambing, kontraktor mohon dihitung ulang mengenai volume pekerjaan dilokasi tersebut sedangkan terkait dengan Jurang Merangsang di daerah Awang akan di Down grid dan tidak akan membahayakan pengguna jalan kembali.
Sedangkan dari Kontraktor berharap masyarakat memberikan informasi terkait hal-hal yang dapat menghambat pekerjaan, karena manfaat yang akan merasakan adalah masyarakat bukan dari kontraktor. Terkait dengan banyaknya pohon yang ada disekitar pelebaran, mohon kerjasama masyarkat untuk mengizinkan untuk di tebang.
Bukan hanya sekedar pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat pada saat konsultasi publik ini berlangsung namun juga masukan dari masyarakat seperti yang disampaikan oleh pak Andi yang menyampaikan agar kepada semua warga masyarakat agar memperhatikan kebersihan di pinggir jalan termasuk kotoran ternak, kesadaran masyarakat juga perlu untuk diperhatikan.
Secara umum kesimpulan dari diadakannya konsultasi publik di Desa Mertak adalah sebagai berikut:
1. Akan dilakukan Down Grid peningkatan di beberapa lokasi agar jalan menjadi lebih rata.
2. Masyarakat akan berpartisipasi secara aktif dilapangan untuk membantu pelaksanaan pekerjaan pelebaran jalan agar berjalan lancar.
3. Proses pembuatan drainase baru yang diminta oleh masyarakat pada lokasi tertentu akan dilakukan komunikasi dilapangan.
4. Masyarakat Desa Mertak diminta untuk menyampaikan pengaduan terkait dengan permasalahan di jalan raya kepada FLLAJ NTB.
Acar di tutup oleh Kades Mertak dengan berharap, kualitas jalan dan rencana pengerjaan jalan sesuai dengan harapan yang sudah direncanakan, sehingga manfaat baik secara ekonomi dapat dirasakan. Kerjasama baik pelaksana maupun masyarakat dapat terjalin dengan baik.