Mataram. Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) NTB telah melaksanakan Monitoring dan Evaluasi pada tanggal 2 s.d 4 Agustus 2017 di Paket swakelola ruas Jalan Pal IV-Lenangguar, Sumbawa-Lu Air di Kabupaten Sumbawa. Ruas Jalan Pal IV – Lenangguar (R .112.1) sepanjang 35,37 Km dan Ruas jalan Sumbawa – Sebewe – Lua Air (R.110) sepanjang 17,5 Km.
Tujuan dilakukan Monitoring dan Evaluasi adalah supaya proses pelaksanaan infrastruktur jalan terlaksana dengan baik. FLLAJ NTB menggali informasi yang ada dilapangan secara regular dengan indikator-indikator yang telah disepakati bersama Tim. Indikator monitoring mencakup poin-poin target proyek yang ditetapkan pada perencanaan serta SOP FLLAJ NTB. Pelaksanaan ini dikhususkan pada paket Pekerjaan PRIM (Provincial Road Impovement and Maintenance) pada tahap awal dan diharapkan akan berlanjut pada paket pekerjaan jalan lainnya. Selain itu adalah memberikan informasi, saran, dan himbauan kepada PPK selaku penanggung jawab kegiatan jika terjadi hambatan dan penyimpangan.
Dalam melakukan Monitoring dan Evaluasi, Tim Monev langsung turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan sesuai dengan kesepakatan yang ada dalam kontrak. Beberapa Item yang digunakan Tim monev sebagai panduan di lapangan adalah sebagai berikut:
Selama kegiatan moitoring dan Evaluasi di lakukan, berikut adalah aktivitas tim monev selama kegiatan berlangsung.
NO |
Kegiatan |
Foto |
1 |
Kegiatan monitoring dan evaluasi diawali dengan mengecek saluran dan bahu jalan sepanjang paket pekerjaan untuk memastikan sudah dilakukan pembersihan. Dari hasil pengamatan beberapa ruas sudah dilakukan pembersihan saluran dan pemberisah rumput pada Rumija dan Ruwasja. Namun ada beberapa titik yang perlu penanganan kembali.
|
|
2 |
Pekerjaan normalisasi gorong-gorong dan saluran samping di STA 1+190 L masih belum di bersihkan dan hasil pemotongan pohon belum di angkut akibat dari pekerjaan PLTD. FLLAJ NTB akan berkoordinasi dengan pihak PLTD Sumbawa agar mengangkut sisa hasil pemotongan pohon dan tidak dibuang ke saluran. Efek dari saluran yang tidak dibersihkan akan panjang dampaknya. Jika terjadi hujan maka saluran tidak berfungsi maksimal sehingga dapat menggenangi badan jalan |
|
3 |
FLLAJ NTB juga memastikan tidak ada lagi pekerja yang melakukan pencampuran semen mortal di atas badan jalan. Hal ini tentu tidak dibenarkan karena akan merusak lapisan aspal. Jika tidak ada lahan untuk mencampur sebaiknya diberi alas. Dari hasil monev, pekerjaan pasangan batu telah dilaksanakan 100%.
|
|
4 |
Temuan tim teknis pada STA 3+300 mengenai limpasan air pada jalan tidak kami temukan dilapangan mengingat tim Monev FLLAJ turun pada saat musing kemarau.
|
|
5 |
Untuk pekerjaan patching dibeberapa titik sedang dilakukan pemadatan agregat. Himbauan FLLAJ agar hasil cutting asphalt segera dibuang sehingga tidak menumpuk di bahu jalan.
|
|
6 |
Untuk perkerasan yang sudah dilakukan cutting agar segera ditutup atau diberikan rambu peringatan mengingat akan membahayakan pengendara jika malam hari karena di sepanjang jalan tidak ada PJU.
|
|
7 |
Pada ruas Sebewe-Lu’ Air Beberapa material banyak yang diletakkan hingga ke badan jalan. Perlu ada koordinasi dengan masyarakat sekitar apakah materal tersebut milik warga atau material pekerjaan karena tidak ada pengaman dan sangat membahayakan pengguna jalan.
|
|
8 |
Dari hasil monitoring dan evaluasi di area pekerjaan dan base camp tidak ada pekerja di bawah usia 18 Tahun dan tidak ada anak-anak yang bermain dilingkungan pekerjaan, baik di sekitar alat berat maupun di base camp kontraktor.
|
|
Dari hasil Monev pada ruas tersebut Tim memberikan masukan Dalam pekerjaan paket swakelola ruas Pal IV-Lenangguar dan Sumbawa-Sebewe-Lu’ Air perlu penambahan rambu pengaman (K3) terutama pada badan jalan yang sudah di cutting. Jika belum ditutup perlu ditambahkan rambu pengaman agar tidak membahayaka pengguna jalan. Untuk material yang diletakkan di badan jalan juga perlu diberikan rambu pengaman yang lengkap.