Artikel


Mataram.- Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) Provinsi NTB kembali melakukan Rapat bulanan. Rapat kali ini dilaksanakan bersamaan dengan mengekspose hasil PRMS (Provincial Road Management System) untuk tahun 2018 oleh Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi NTB. Kegiatan berlangsung pada Hari Selasa Tanggal 17 Oktober 2017 mulai pukul 09.00 Wita sampai dengan 12.30 Wita bertempat di Aula Rowot Dinas Perhubungan provinsi NTB.

Rapat dibuka oleh Sekertaris Pokja dengan menyampaikan agenda rapat yaitu pembahasan mengenai laporan pengaduan masyarakat yang masuk pada bulan Oktober hingga penyelenggaraan rapat dan Ekspose PRMS untuk tahun 2018 oleh Bidang Binamarga. Pemaparan aduan yang masuk satu persatu oleh Koordinator pokja mulai dari masalah parkir,  Penerangan Jalan Umum (PJU), Fasilitas keselamatan penyeberangan depan UNRAM, sampah yang mengganggu di Jalan Akmad Yani, Kemacetan depan Niaga, aksi balapan Cidomo di Bypass BIL dan lain-lain. Terkait dengan masalah yang telah dipaparkan tersebut, berikut tanggapan dari peserta rapat yang hadir.

  1. Terkait dengan masalah PJU yang mati di By Pass BILL 1 atau II karena pemeliharaannya beda instansi. Untuk by pass BIL 1 merupakan kewenangan dari satker Perhubungan Darat Provinsi NTB dan by Pass BILL 2 merupakan kewenangan Lombok Barat dan Kota Mataram.
  2. Terkait dengan kemacetan di depan supermarket Niaga, Telah dibahas dalam rapat koordinasi dan Dinas PUPR NTB menambahkan bahwa ada informasi bahwa lengan simpang di ruas Airlangga-Sriwijaya tedah dibebaskan sehingga perlu dikaji kembali apakah dengan pembebasan satu lengan simpang dapat mengoptimalkan kerja simpang dengan Traffic light.
  3. Terkait dengan parkir yang di kabupaten Sumbawa, Dinas Perhubungan Sumbawa hadir dalam rapat bulanan dan menyampaikan bahwa telah diatur parkiran di bagian dalam rumah sakit dan pihaknya telah menertibkan oknum-oknum yang menarik retribusi liar.
  4.  Terkait dengan permasalahan balap liar Cidomo, Kadis Perhubungan Provinsi NTB telah membentuk tim yang akan bertugas di sepanjang by pass BIL II selama satu bulan.

Setelah melakukan pembahasan terkait dengan pengaduan masayaraka yang masuk kemudian dilanjutkan dengan Ekspose PRMS (Provincial Road Management System) yang disampaikan oleh Bidang Binamarga DPUPR NTB.

Rapat FLLAJ yang dilaksanakan pada bulan ini menghasilkan kesepakatan diantaranya adalah:

  1. Mohon untuk dipertimbangkan fasilitas pejalan kaki dan Disabilitas;
  2. Untuk ruas jalan Kediri – Kuripan sebaiknya masuk dalam shortlist untuk mendukung KEK Mandalika dan Port to Port system (akibat pembangunan Gili Mas – KEK);
  3. Sama halnya dengan ruas jalan Kediri – Praya dan Praya – Kruak sebaiknya juga masuk shortlist untuk mendukung KEK Mandalika;
  4. Untuk ruas Praya – Kruak kalau dimungkinkan bisa masuk DAK Percepatan atau masuk dalam shortlist untuk mendukung arus investasi KEK mandalika;
  5. Berdasarkan SK Gubernur Nomor 620-351 Tahun 2016 tentang Status Ruas Jalan Provinsi Nusa Tenggara Barat bahwa ruas jalan Sekokat-Mbawi merupakan jalan Provinsi dan sampai saat ini belum terhubung, mohon untuk memasukkan ruas tersebut sebagai salah satu program rencana tahun 2018.

  

  • Bagikan