Artikel


Mataram – Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) Provinsi NTB melaksanakan rapat Triwulan ke-III di Aula Dishubkominfo Provinsi NTB pada hari Rabu (28/9) pagi waktu setempat. Rapat tersebut dipimpin oleh Kepala Dishubkominfo Provinsi NTB, Drs. Lalu Bayu Windya, M.Si, Perwakilan Dir Lantas Polda NTB, Lalu Adnan, serta Ketua Pokja FLLAJ Provinsi NTB, I Wayan Suteja, ST, MT. Rapat dibuka oleh Kepala Dishubkominfo Provinsi NTB dengan memaparkan mengenai maraknya penggunaan mobil pick up yang sering digunakan untuk mengangkat penumpang, hal ini tentunya akan sangat berbahaya bagi keselamatan penumpang dari mobil pick up tersebut, untuk itu perlu dikaji lebih lanjut mengenai kebijakan peringatan dan pelarangan terhadap hal tersebut. Disamping itu beliau juga mengungkapkan bahwa beberapa hal lainnya yang sangat perlu untuk dibahas dan ditindak lanjuti lebih lanjut yaitu perihal pengaturan untuk motor kaisar dan motor heler beras di jalan yang sejauh ini cukup berperan terhadap kurang kondusifnya kondisi lalu lintas, serta perlunya Rambu jalan pada By Pass II untuk mengidentifikasi jalur cepat dan jalur lambat. Lebih lanjut, Kadishubkominfo menyatakan sangat perlu ada tindakan yang konkrit untuk mengurangi angka laka lantas dan akan dikaji untuk pembuatan Perda dalam upaya meningkatkan keselamatan berlalu lintas.

Sementara itu, Perwakilan Dir Lantas Polda NTB, Lalu Adnan, memberikan arahan bahwa program-program keselamatan yang berkaitan dengan penyediaan ruang untuk pejalan kaki harus segera direalisasikan. Sehingga setiap Kota harus memiliki pedestrian yang baik dan meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi pejalan kaki serta kaum difabel.

Selanjutnya, Ketua Pokja FLLAJ Provinsi NTB, I Wayan Suteja, ST, MT, menjabarkan bahwa keluhan yang masuk pada bulan September sebanyak 12 keluhan dan seluruhnya sedang dalam proses tindak lanjut. Turut dijelaskan pula oleh Ketua Pokja, bahwa pada triwulan ke-IV akan diagendakan untuk beberapa kegiatan, antara lain : Melakukan edukasi keselamatan ke Sekolah dari Tingkat TK, SD, SMP, dan SMA bersama Dinas PU dan Kepolisian, Uji coba untuk Pengaduan Masyarakat berbasis Aplikasi dengan sasaran utama pengguna aktif smartphone, Penyusunan Buku Khutbah tentang Keselamatan Angkutan Jalan, Sosialisasi FLLAJ ke media massa, melakukan munjungan merja terkait BRT di Solo dan Qlue Jakarta, Melakukan survey lapangan terkait Road Safety, Black Spot, dan Troublespot, serta Melakukan Monitoring dan Evaluasi Paket PRIM dan Swakelola 2016.

Ketua Pokja juga melaporkan bahwa telah dilakukan proses monitoring terhadap 7 titik paket pengerjaan paket PRIM, yaitu ruas : (Sumbawa Besar-Sebewe-Lu’ Air, Lenangguar-Lunyuk, Sumbawa Besar-Semongkat-Batu Dulang), (Sp. Pengantap-Mt. Ajan-Kuta, Kuta-Keruak, Keruak-Pancor, Penujak-Mt. Ajan), (Pringgabaya-Sembalun Bumbung, Aikmel-Suela, Lb. Lombok-Sambelia-Ds. Biluk), (Bima-Tawali, Tawali-Sape), (Sape-Karumbu), serta (Sp. Kore-Kiwu, Bajo-Sampungu, Sila-Bajo).

Setelah penyampaian yang dilakukan oleh Ketua Pokja, rapat dilanjutkan masukan dari anggota Pokja FLLAJ serta PIUC PRIM perihal review hasil PRMS, rencana adopsi CCTV di titik lalu lintas tertentu, Perda untuk lalu lintas, serta beberapa isu lalu lintas dan angkutan jalan lainnya.

* Untuk melihat kumpulan dokumentasi rapat silakan — klik disini —

.

— klik gambar diatas untuk melihat dan men-download notulen Rapat Triwulan ke III–

  • Bagikan