Artikel


null

Mataram – Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Provinsi NTB melaksanakan Rapat Bulanan Rutin bertempat di Aula Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi NTB, pada hari Selasa (16/2) pagi. Dalam rapat tersebut dihadiri oleh mayoritas anggota Pokja FLLAJ Provinsi NTB beserta beberapa tamu undangan guna membahas mengenai beberapa isu yang terjadi setelah pelaksanaan rapat sebelumnya (Rapat Bulan Januari 2016).

Rapat tersebut dibuka oleh Sekretaris Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi NTB, Ir. Hj. Ary Purwantini, M.Si yang dalam hal ini mewakili Kepala Dinas menghimbau kepada seluruh anggota pokja Forum LLAJ agar selalu kompak dan bisa melakukan koordinasi dengan baik kepada pemerintah Kabupaten/Kota sehingga Forum dapat berjalan baik dan lancar. Selanjutnya Ketua Pokja FLLAJ (Kepala Bidang Perhubungan Darat), Ir. Asep Supriatna juga turut memberikan pembukaan serta menjadi moderator pada acara tersebut. Ketua Pokja memberikan beberapa informasi terkait dengan beberapa agenda yang sudah dan akan dilaksanakan antara lain sudah dilaksanakan sosialisasi berupa pembagian brosur Forum LLAJ di Lombok City Center Narmada sewaktu Pameran Hari Pers Nasional 2016 serta menyiapkan Peraturan dan Surat Keputusan Gubernur NTB juga mendesain ulang keanggotaan Forum dan Pokja FLLAJ dan menunggu mendapat persetujuan dari Gubernur.

Menurut Eka Setiawan (Perwakilan Kedutaan Australia), bahwa PRIM adalah program perawatan jalan provinsi yang dilaksanakan perdana di Indonesia oleh sebab itu akan menjadi sorotan Nasional. Untuk itu diharapkan program ini dapat berjalan sukses di Provinsi NTB ini agar dapat diikuti oleh provinsi lain. Beliau menuturkan bahwa PRIM dianggap sukses jika Isu Perbaikan Jalan selalu ada dalam agenda, adanya Partisipasi Publik, semua permasalahan dan pemecahan dapat dipantau masyarakat, dan adanya keseriusan dari Kepala Daerah (Partisipasi Gubernur).

Dalam rapat tersebut Steve Schmidt dari PIUC menjelaskan 6 paket PRIM yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 yang meliputi 2 Paket di Pulau Lombok dan 4 Paket di Pulau Sumbawa dengan total panjang penanganan rehabilitasi jalan 21.425 km, pemeliharaan berkala 9.790 km, dan pemeliharaan rutin 406.485 km. Dalam rapat bulanan tersebut ditekankan untuk membahas mengenai trouble spot yang terjadi di simpang empat Tanah Haji di samping itu juga dibahas mengenai beberapa truoble spot salah satunya di ruas jalan baru Gerung – Mataram.

Masalah utama yang terjadi di simpang empat Tanah Haji menurut Sahdan (Dinas PU) adalah adanya saluran irigasi yang terdapat di tengah-tengah simpang sehingga menyebabkan ruas jalur kendaraan menjadi sempit dan menghambat arus kendaraan. Oleh sebab itu perlu adanya perlebaran jalan di sekitar simpang empat Tanah Haji tersebut. Hal tersebut senada dengan yang dituturkan oleh Komang Suartana (Perwakilan Ditlantas Polda NTB), bahwa penyempitan jalan di mulut simpang empat Tanah Haji perlu diperlebar terutama di mulut simpang dari arah Jalan Gajah Mada dan mulut simpang dari arah Airlangga. Kemungkinan solusi yang bisa diambil untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menutup gorong-gorong air di samping jalan, menutup saluran irigasi di tengah simpang, bahkan tidak menutup kemungkinan untuk dibuat underpass.

Pada akhir Rapat Forum LLAJ Ketua Pokja dan anggota Pokja sepakat untuk menggelar Rapat Forum LLAJ yang rencananya akan diadakan pada tanggal 24 Maret 2016. Dalam rapat tersebut rencananya akan dilakukan juga peresmian kantor kesekertariatan Forum LLAJ. Ketua Pokja juga akan mengusahakan untuk mengundang Gubernur NTB pada rapat Forum LLAJ Maret nanti.

  • Bagikan